Selasa, 29 Desember 2009

PANGLIMA ITU ADALAH SEBUAH KATA


A.Arti Panglima

Kita banyak mengenal panglima. Ada Panglima jendral sudirman, Panglima Polim, dan lain-lain. Kata panglima selalu mengacu kepada seorang tokoh pemimpin yang dihormati dan disegani.
Menurut Kamus Praktis Moderen Bahasa Indonesia, Panglima adalah hulubalang (raja) tentara, pasukan. Atau bisa juga dikatakan Panglima adalah pemimpin sebuah pasukan tentara Dalam kemeliteran jabatan panglima adalah orang yang mempunyai jabatan tertinggi. Misalnya Panglima Besar Jendral Soeharto, Panglima Besar Bambang Danuri, Panglima Besar Susuilo Bambang Yudhoyono. Gelar ini diberikan kepada orang-orang yang pernah berjasa dan pernah menjadi pimpinan tertinggi dalam satu keresimenan.
Dalam hal kebudayaan arti panglima juga mengacu kepada kepemimpinan seorang tokoh yang dihormati, kita mengenal adanya panglima Hang tuah, Hang Jebad, panglima Tuanku Tambusai dari daerah Riau. Panglima laut dari Aceh, bahkan yang mungkin paling terkenal adalah panglima Jendral NagaBonar seorang tokoh dari Sumatera Utara (yang sebenarnya adalah tokoh yang tidak nyata).
Namun pada kehidupan budaya melayu dikenal juga sebuah istilah “Bahasa adalah panglima kedamaian”, hal ini tidak mengacu kepada seorang tokoh. Namun makna yang terkandung dalam kata ini adalah bahwa bahasa yang baik akan memberikan kedamaian kehidupan masyarakat. Dalam hal ini ternyata panglima tidak hanya dibatasi dalam arti figur ansich, tapi dapat juga dimaknai sebagai hal utama yang menjadikan.
Sebuah arti yang berbeda dari panglima dapat kita lihat pada sebuah berita di Kompas yang membahas kebijakan pemerintah yang menempatkan pembangunan ekonomi sebagai panglima. Hal ini mengacu pada arti sesuatu yang ditempatkan paling utama dan menjadi garda terdepan yang dapat mempengaruhi.

B. Kata Adalah Permaknaan Dari Sebuah Simbol
Kata – kata selalu memaknakan simbol-simbol yang ada pada suatu benda, peristiwa dan kejadian yang ada di seluruh jagad raya ini. Tanpa kata suatu benda, peristiwa dan kejadian tidak akan bermakna. Misalnya jika saya menyebut kata pena, pasti kita akan mengenal itu adalah sebuah alat tulis. Atau pena dapat kita maknai juga dengan kata kepintaran dan pengetahuan. Atau sebaliknya jika kita melihat bentuk pena, pasti kita dapat memaknai simbol ini dengan kata alat tulis, kepintaran dan pengetahuan.
Peranan kata dalam memaknai simbol tentu tidak dapat kita pungkiri dalam kehidupan ini. Kata “putih dan cantik” pada sebuah iklan sabun dapat merubah persepsi wanita mengenai kulit yang tercantik adalah kulit yang putih. Semua para wanita berlomba-lomba untuk memutihkan kulit. Pada sebuah iklan sebuah departemen pemerintahan, mereka menyimbolkan departemennya dengan semut hitam yang rajin, padahal dari kinerja kerjanya kita mengetahui banyak kecurangan dan kejanggalan didalamnya. Tapi inilah permainan simbol, yang terkadang kita lebih mementingkan simbol yang terbangun daripada makna hakiki yang ada. Disinilah simbol lebih penting dari pada isi yang bermakna.
Saya sangat tertarik pada sebuah diskusi di TV Jogja tentang budaya simbol, seorang pakar budaya yang juga dosen budaya di Universitas Gajah Mada mengatakan “Produksi simbol sebenarnya lahir dari masyarakat yang kuat kultur feodalnya, masyarakat yang gila gelar dan masyarakat yang menyukai baju kebesaran. Dari sinilah simbol mendapat arti yang penting musti dibayar”. Hal ini merupakan jawaban mengapa bangsa Indonesia sangat menyukai simbol dan juga merupakan jawaban dari mengapa dunia ini banyak peperangan pada kata-kata hanya untuk mendapatkan simbol baju kerajaan “paling terhebat”. Amerika memberikan simbol negaranya sebagai “Negara Adikuasa” yang ingin mendapat simbol pengakuan pada dunia bahwa mereka adalah negara terkuat.
Kata sebagai permaknaan simbol membawa arti kepada sebagai bahasa dialog yang melukiskan dunia secara lengkap. Bagaimana kata (yang merupakan bagian penyusun dari kalimat dan bahasa) dipakai untuk melukiskan pemikiran dan mengajak orang-orang kedalam pemikiran tersebut. Misalnya pada kata yang sering kita dengar seperti “Sience is the Power in the World”, telah memberikan pemaknaan bahwa yang paling terpenting di dunia ini adalah sience. Hal ini merubah dunia pada kegilaan terhadap sience, yang paling berkuasa adalah yang menguasai sience. Kata merubah paradigma masyarakat, penguasaan sience adalah hal yang utama dibandingkan hal lain termasuk agama dan moralitas.
Kata “Knowledge is Power” telah menjadikan perubahan pandangan dan corak manusia. Bagaimana sebuah pengetahuan dapat meramalkan kejadian didunia ini, malah sebagian manusia telah mendewakan pengetahuan dan menjadikan pengetahuannya menjadi Tuhan-tuhan mereka dan menyingkirkan Tuhan sebenarnya.
Kata “Time is Money”. Yang selalu dipakai oleh pedagang memberikan makna bahwa waktu itu sangat berharga untuk memperoleh uang. Uang adalah hal yang utama dalam penggunaan waktu. Setiap kehidupan yang menggunakan waktu adalah untuk memperoleh uang.
Dalam pepatah Islam juga ada kata yang menyimbolkan tentang waktu “Waktu itu seperti Pedang” dalam hal ini pemaknaan yang lebih arif terkandung dalam kata ini, yaitu setiap manusia harus menggunakana waktunya dengan sebaik mungkin, pedang dalam hal bukan berarti pedang dalam makna sebenarnya, tapi memberikan simbol benda yang tajam jika kita tidak menggunakan waktu sebaik-baiknya maka waktu akan melukai kita.
Sebuah kata “No God, No Problem” menggelitik saya untuk memikirkan makna Tuhan. Apa benar Tuhan hanyalah sebuah juga sebuah simbol. Proses berpikir saya lakukan setelah mendengar kata ini, kenapa saya selama ini begitu yakin akan adanya Tuhan. Padahal Tuhan yang selama ini saya yakini itu tampak dan nyata.
Dalam kata ini mengandung permaknaan Eksitensi Tuhan yang tidak terlalu dipermasalahkan pada zaman sekarang. Tuhan tersaingi oleh ilmu pengetahuan yang telah menyediakan banyak fasilitas untuk kehidupan manusia pada saat ini. Kita tentu tidak dapat menafikan bahwa kata ini telah mempengaruhi pemikiran masyarakat. Terutama pada negara-negara yang siencetis sebagai hal yang utama dalam kehidupan. Wajar kalau slogan “No God, No Problem”. ini sangat tenar dinegara-negara maju. Dan bakalan mewabah dimasyarakat berkembang yang menjadikan negara-negara maju sebagai trendsetter kehidupan.
Tuhan pada masyarakat modern hanyalah dijadikan hanya sebagai formalitas simbol kekuatan. Jadi wajar kalau kata “No God, No Problem” sebagai simbol ketidak butuhan manusia terhadap Tuhan. Yang dijadikan Tuhan adalah simbol kekuatan yang dapat menguasai manusia. Penyimbolan Tuhan bukan pada tempatnya bukanlah hal yang baik menurut saya, dimana akan membentuk suatu masyarakat yang tidak mempunyai batasan yang dapat dijadikan suatu garis haluan untuk menjalani kehidupan ini. Jadi suatu tugas berat bagi kita yang mengakui adanya Tuhan untuk membendung pengaruh ini.
Tidak hanya itu, tradisi keber-agamaan yang berwatak genealogis atau berdasarkan keturunan telah memerangkap kita dalam suatu pemikiran yang terpaku pada keyakinan dari aba ana (keturunan) semata, bukan pada suatu kesadaran pada pemikiran tentang keberadaan Tuhan yang ada dibumi ini yang dapat di pikirkan secara ilmiah, ternyata juga telah membuat suatu simbol kepada Tuhan. Keberadaan Tuhan hanyalah pada teks kitab suci semata dan hanyalah ritualitas yang harus dikerjakan. Tuhan hanya ada ternyata hanya simbol pada sebatas yang harus diyakini dan harus diataati, ini menjadikan Tuhan dalam tidak dalam bentuk yang nyata. Tentu kita bingung jika dikatakan dimana Tuhanmu? Apakah dihatimu, atau dekat urat nadimu, suatu jawaban yang selalu di gunakan untuk menjawab tentang keberadaan Tuhan.. Harun Yahya seorang ilmuwan muslim telah mencoba hal ini, mendekatkan keberadaan Tuhan pada ilmu keilmiahan. Untuk menjawab ternyata Tuhan itu “ada”. Bagaimana dengan kata-kata dari pemikirannya dapat menggoyahkan teori Charles Darwin dan membuktikan kebesaran dan keberadaan Tuhan.

C. Penutup

Dari penjabaran diatas dapat diketahui, bagaimana besarnya pengaruh kata untuk membentuk suatu pemikiran dan pemikiran ini membentuk suatu opini pada masyarakat dan akhirnya yang merubah paradigma dan pola kehidupan masyarakat.
Makna tidak neniliki kekayaan apa-apa dalam bahasan dan perenungan tanpa adanya bantuan pemikiran yang bersumber dari teori-teori dan penemuan ilmiah. Analisis bahasa mengandung tiga aspek penting, yaitu (1) celah terbuka antara tand (simbol) dan pemikiran, atau antara pembicaraan dan pandangan, karena selamanya membicarakan sesuatu yang tidak tampak atau kita menggunakan simbol yang tidak menunjukkan identitas dirinya, tapi menunjukkan identitas yang lain. (2) Bahwa tidak mungkin ada sebuah pemikiran tanpa suatu sistem bahasa dan system tanda (simbol). Untuk itu kosa kata menciptakan suatu makna tertentu. (3) Bahwa tidak ada pemikiran tanpa gambaran-gambaran dan analogi-analogi, atau tidak ada pemikiran tanpa aspek imajinasi simbolik.
Peperangan pemikiran lewat kata yang yang bersumber dari teori-teori dan penemuan ilmiah akan menjadi trendster peperangan peradaban zaman kedepan. Maka wajar kalau Sebuah kata menjadi sebuah pimpinan (panglima) tertinggi dalam dunia ini. Siapa yang dapat mempengaruhi dialah yang akan menjadi penguasa. Untuk itu kita harus mempersiapkan diri untuk melawan peperangan ini.
Perlu upaya dari kita (umat yang beragama) untuk memikirkan ini. Kita tidak hanya terpaku hanya pada ritualitas Ketuhanan belaka. Tapi kita juga harus menerapkan merefleksikan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari dan pengetahuan. Bagaimana menjadikan image bahwa kaum beragama bukanlah kaum tradisional atau kaum tribal. Bgaiaman sebuah upaya yang telah di rintis oleh Tentu bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Tapi ini adalah tantangan kedepan untuk kita
Wallahu a’llam bi sawab
Hanya Allah yang mengetahui semuanya.

Daftar Pustaka
- Ali Harb, 2006. Relativitas Kebenaran. Yogyakarta : IRCiSoD
- Tafsir, Ahmad, 2000. Filsafat Umum: Akal dan Hati sejak Thales sampa Capra. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
- Delgaaauww Bernad alih bahasa Soejono Soemargono, 2001 , Filsafat Abad 20 ; Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya

Rabu, 16 Desember 2009

PARADE HAWA NAFSU

Malam minggu malam yang panjang
Malam kemaksiatan yang melenakan.
Pria hidung belang yang makan kuliahan datang menyampiri bunga yang tak perawan yang makan kuliahan
Dirumah bordir yang makan kuliahan,
Pintu ditutup…
Malam pun berlalu desah nafas nafsu dengan praktek ajaran kuliahan para syaitan
Esok hari bangun dengan baju yang tidak beraturan, mungkin itulah yang diajarkan para syaitan

Dijalanan, parade koteka modern berseliweran
Jalanan menjadi stage modeling kaum primitif diera modern
menunjukan payudara yang berbagai ukuran, 34, 36,38,bahkan ada 40
weihh…weihhh…weihhhh…
Belum lagi paha-paha yang sengaja dipajangkan..
Sekilas seperti paha ayam, paha kambing, paha sapi yang siap saji untuk dimakan

Tuk yang masih permulaan gadis dan jejaka hanyalah berada ditampat yang terang
Hanya tertawa sambil makan dan minum
Menggoda seadanya, pegangan tangan selintas saja
Karena masih malu pada mata-mata disekitarnya…

Tuk yang tingkat menengah lampu temaram jadi tujuan
Makan, minum dan tawa diiringi godaan yang terbalur untuk mengajak kepraktek perkuliahn para syaitan
Pegangan tangan telah menjalar kepersimpangan tiga yang terlarang
Desahan nafas berlomba dari dua lips yang bertautan
Eits.. tapi untuk yang satu itu mereka masih malu tuk melakuan

Tuk tingkat yang lanjut, tempat para juara perkuliahan para syaitan
Yang mendapat nilai A disetiap perkuliahan
Tempat-tempat gelap telah menjadi peta didalam pikiran
Walaupun tidak ada lampu menyinari, pada batu dan lumpur, tidak akan tersandung.
Karena telah menjadi peta konkrit dalam kepala.
Untuk yang lanjutan jangan ditanya…
Aku malu tuk mengatakannya…
Tahu sendiri ya….

Jogja… jogja…
Jogjaku.. Jogjamu.. Jogja kita semua
Tempat menimba ilmu
Tempat parawisata
Tempat parade hawa nafsu
Jogja…
Kota pelajar
Kota wisata
Kota para kaum hawa…


To Jogjaku dimalam minggu : beberapa realita yang tidak mewakili semua kehidupan, tapi sangat menyedihkan

TUK SIMINCE DIPERSIMPANGAN EMPAT MIROTA

Min…
Simanusia yang tidak berwarna Hawa ataukah adam
Penciptaan arjuna dan srikandi menyatu pada jiwa yang terperangkap dalam tubuh yang bersifat fatamorgana
Bentuk arjuna dan jiwa srikandi membimbangkan min tuk berperan seperti apa pada lakon pewayangannya didunia ini..
Lakon pewayangan kehidupan telah menyingkirkanmu min..
Karena penonton hanyalah tahu
Arjuna adalah arjuna
Srikandi adalah srikandi..
Mereka tidak tahu ada makhluk berbentuk arjuna berjiwa srikandi pada pewayangan kehidupan ini
Dan penonton tidak menyukai hal ini.
Makanya Min ….
Setiap engkau hadir engkau akan dilempar oleh berjuta caci, maki, dan hina

Min..
Engkau hanyalah satu diantara banyak arjuna berjiwa srikandi itu…
Ada berpuluh, beratus, beribu atau berjuta orang sepertimu terjepit pada ruang yang tidak dapat membuat kaummu menggeliat sedikitpun..


Min…
Ketika kau mengugat kehidupanmu, aku terpana pada tetesan air mata yang terlalu egois ku tahan tuk tidak turun membanjiri wajah ini
Terlalu kejam ternyata pembuangan lakonmu.
Membuatmu tidak mempunyai makna sdikitpun

Min..
Andaikan engkau tahu, aku selama ini juga bagian dari penonton yang selalu berusaha menyingkirkan kau dari pewayangan kehidupan ini
Karena bagiku lakon kaummu hanyalah kaum malam yang tampil dengan kecrekan menggoda para pria
Menjajakan hawa nafsu..
Yang menjijikkan tuk kulihat dan bosan tuk dilihat
Hingga aku ingin menyingkirkannya

Sampai kita bertemu min…
Hmmm…
Andaikan arjuna berjiwa srikandi itu semua sepertimu ..


NB : tuk teman-temanku yang berjiwa adam dan hawa... Mari tunjukkan dengan karya nyata, kalau kamu juga manusia yang patut mendapatkan tempat dimasyarakat

Rabu, 09 Desember 2009

AWAL DAN AKHIR

Ketika awal adam diciptakan
Ini akhir kehidupan syaitan disurga
Ketika awal hawa di ciptakan
Ini akhir kehidupan adam disurga
Ketika akhir kehidupan adam dan hawa disurga
Ini awal kehidupan manusia dibumi

Ketika awal kehidupan manusia didunia
Ini adalah akhir kehidupan dialam rahim ibumu
Ketika awal kematian manusia
Ini adalah akhir kehidupan manusia didunia
Ketika akhir kehidupan manusia dunia
Ini adalah awal untuk kehidupan manusia di akhirat

Ketika awal terbitnya mentari
Ini adalah akhir dari sang malam
Ketika awal datangnya musim penghujan
Ini adalah akhir musim panas

Bukankah selalu ada awal dan akhir pada sudut kehidupan
Dapatkah kau mengatakan mana awal dan mana akhir?

Abu Nawas menjadi gila ketika dia ditanya
mana awalan hidup ayam atau telur?
Kuburan dan tempat – tempat suci didatangkanya untuk mencari ilham yang bermain petak umpet padanya
Dengan pikiran gilanya akhirnya Abu Nawas menjawab dengan gila
Yang pasti aku tidak ingin gila sepertinya

Bukankah kehidupan adalah sebuah cerita?
Yang dimulai dari sebuah judul yang menyiratkkan makna cerita
Inilah awal kehidupan kita Dengan sebuah judul “penciptaan semesta dan isinya”
Sampai pada sebuah babak-babak cerita kehidupan seperti sinetron “Cinta Fitri” yang bersambung
Selalu ada awal yang akan menciptakan akhir dan akhir yang menciptakan awal
Bisakah kau katakan pada sinetron itu ini mana akhir babak 4 atau awal babak 5?
Keduanya mempunyai makna yang sama tapi dalam dimensi yang berbeda
Awal dan akhir tidak akan ada
Pada dimensi yang tidak lagi dapat berubah
Jika dimensi dapat berubah-ubah maka awal dan akhir tetap tergantung ruang dan waktu

KESALAHAN TERENDAH DAN TERTINGGI

Kesalahan mata adalah melihat pada yang tidak pada aturannya
Kesalahan hidung adalah menghirup pada yang tidak aturannya
Kesalahan kulit adalah merasa pada yang tidak aturannya
Kesalahan lidah adalah mengecap pada yang tidak aturannya
Kesalahan telinga adalah mendengar pada yang tidak aturannya
Kesalahan pikiran adalah memakai akal pada yang tidak pada aturannya
Kesalahan hati adalah membenarkan pikiran untuk berbuat pada yang tidak aturannya
Kesalahanan kemaluan adalah tidak menempatkan pada yang tidak aturannya.
Kesalahan kaki adalah melangkah pada yang tidak aturannya
Kesalahan tangan adalah memegang pada yang tidak pada aturannya.
Kesalahan adalah melakukan pada yang tidak aturannya

Kesalahan individu adalah tidak amanah pada amanah yang diemban individunyanya
Kesalahan masyarakat adalah tidak amanah pada amanah yang diemban pada kemasyarakatannya
Kesalahan lurah adalah tidak amanah pada yang diemban kelurahannya
Kesalahan camat adalah tidak amanah pada amanah yang diemban pada kecamatannya
Kesalahan bupati adalah tidak amanah pada amanah yang diemban pada kabupatennya
Kesalahan gubernur adalah tidak amaah pada amanahyang diemban pada wilaya kegubernurannya
Kesalahan presiden adalah tidak amanah pada amanah yang diemban pada negaranya.
Kesalahan adalah tidak amanah pada emban pada amanah yang diembannya.

Kesalahan pada manusia adalah tidak mencegah kesalahan itu akan terjadi pada dirinya
Kesalahan pada masyarakat adalah tidak mencegah kesalahan itu akan terjadi pada masyarakatnya
Kesalahan pada kelurahan adalah tidak mencegah kesalahan itu akan terjadi pada kelurahannya
Kesalahan pada kecamatan adaah tidak mencegah kesalahan itu akan terjadi pada kecamatannya
Kesalahan pada kabupaten adalah tidak mencegah kesalahan itu akan terjadi pada kabupatennya
Kesalahan pada kegubernuran adalah tidak mencegah kesalahan itu akan terjadi pada kegubernurannya
Kesalahan pada presiden adalah tidak mencegah kesalahan itu akan terjadi pada negaranya.
Kesalahan adalah tidak mencegah kesalahan itu terjadi.

Kesalahan berarti
Melakukan pada yang tidak aturannya
tidak amanah pada emban pada amanah yang diembannya.
tidak mencegah kesalahan itu terjadi.

Selasa, 08 Desember 2009

Matematika Menganyam Dunia


Di sebuah knowledge and education court of justice, sebuah pengadilan dari kasus king of departemen dan king of sience terjadi

Administrasi department of Knowledge And Education Court Of Justice :

Hakim agung akan memasuki ruangan, Kepada hadirin semua dipersilahkan berdiri.
Kita akan memasuki kasus yang pertama, kasus “king of department”


Knowledge and education of judge :
Saya mendengar bahwa telah terjadi pertengkaran antara departemen of university. Ada yang bisa menjelaskan…

Tehnic of Departement:
Begini yang mulia departemen kami sangat diminati oleh banyak orang, orang berlomba – lomba untuk masuk ke departemen kami. Siapa yang tidak bangga jika dia bergabung dengan departemen kami. Pasti mereka dianggap anak-anak yang pintar. Maka wajar kalau kami mengklaim bahwa kami adalah king of department.

Mathematics and siences of departemet :
Yang mulia departemen kami juga sangat diminati oleh banyak orang, orang berlomba – lomba untuk masuk ke departemen kami. Siapa yang tidak bangga jika dia bergabung dengan departemen kami. Pasti mereka dianggap anak-anak yang pintar. Maka wajar juga kalau kami mengklaim bahwa kami adalah king of department

Social and economi of Departement :

Yang mulia departemen kami juga sangat diminati oleh banyak orang, orang juga berlomba – lomba untuk masuk ke departemen kami. Siapa yang tidak bangga jika dia bergabung dengan departemen kami. Pasti mereka dianggap anak-anak yang pintar. Maka wajar juga kalau kami mengklaim bahwa kami adalah king of department

Languange of Departement :
Ah… yang mulia, kalau begitu departemen kami lebih sangat diminati oleh banyak orang, orang berlomba – lomba untuk masuk ke departemen kami. Siapa yang tidak bangga jika dia bergabung dengan departemen kami. Siapa yang dapat menafikan ini semua. Maka wajar kalau kami mengklaim bahwa kami adalah king of the king department

Doctor of departemen :
Ah… yang mulia, kalau begitu departemen kami lebih sangat diminati oleh banyak orang, orang berlomba – lomba untuk masuk ke departemen kami. Siapa yang tidak bangga jika dia bergabung dengan departemen kami. Pasti mereka dianggap anak-anak yang sangat pintar. Siapa yang dapat menafikan ini semua. Maka wajar kalau kami mengklaim bahwa kami adalah king of the king department

Knowledge and education of judge :
Baik-baik..kalau begitu kita tidak melihat dari segi peminatnya. Kita akan melihat output dari setiap department

Tehnic of Departement:
Siapa yang bias menafikan bahwa output dari department kami yang mulia. Mereka adalah para inspirator yang menciptakan semua yang ada didunia ini. Dari segi standarisasi, output-output kami adalah orang – orang yang berada dikelas atas yang mulia. Dengan penghasilan yang besar, dari dulu sampai sekarang tidak ada yang dapat menafikan itu.

Mathematics and siences of departemet :
Kami juga yang mulia, Siapa yang dapat menafikan bahwa output dari department kami yang mulia. Mereka adalah para penemu dari semua yang ada didunia ini. Bahan-bahan yang dibutuhkan tehnic of department dan doctoral of department, siapa yang menyediakan kalau tidak kami . Dari segi standarisasi, output-output kami juga adalah orang – orang yang berada dikelas atas yang mulia. Dengan penghasilan yang besar, dari dulu sampai sekarang tidak ada yang bisa menafikan itu

Social and economi of Departement :
Kami juga, Siapa yang dapat menafikan bahwa output dari department kami yang mulia. Mereka adalah para para politikus dan para ahli ekonomi didunia ini. Pengatur jalannya dunia ini, ada ditangan output-output dari department kami. Dari segi standarisasi, output-output kami juga adalah orang – orang yang berada dikelas atas yang mulia. Yang selalu menjadi pemimpin-pemimpin dunia. Dengan penghasilan yang besar, dari dulu sampai skearang tidak ada yang bias menafikan itu

Languange of Departement :
Ah… yang mulia, Siapa yang dapat menafikan bahwa output dari department kami yang mulia. Mereka adalah para ahli bahasa. Yang menjadi hal paling utama didunia ini. Bayangkan jika kami tidak ada, maka dunia ini tidak ada perdamaian karena kesalahan pengertian dari komunikasi. Dari segi standarisasi, output-output kami juga adalah orang – orang yang berada dikelas atas yang mulia. Yang selalu menjadi penghubung antara bangsa dan Negara di dunia. Dengan penghasilan yang besar, dari dulu sampai skearang tidak ada yang bias menafikan itu


Doctor of departemen :
Ah… yang mulia, Kami juga, Siapa yang dapat menafikan bahwa output dari department kami yang mulia. Kami adalah orang-orang yang akan menyembuhkan mereka semua. Tidak ada yang bisa diandalkan jika kita dlaam keadaan sakit. Maka tidak ada yang menafikan bahwa output dari department kami adalah yang terpenting. Dari segi standarisasi, output-output kami juga adalah orang – orang yang berada dikelas atas yang mulia. Dengan penghasilan yang besar, dari dulu sampai skearang tidak ada yang bias menafikan itu

Knowledge and education of judge :
Ah saya semakin bingung jadinya…kalau begitu kita melihat dari manfaat dari setiap department..

Tehnic of Departement:
Siapa yang bisa menafikan dari manfaat kami yang mulia. Mulia kemari dengan kendraan yang berasall dari department kami, semua yang ada didunia ini, barang elektronik, transportasia, alat komunikasi dan lain-lain itu adalah dari dari department kami yang mulia. Andaikan kami tidak ada yang mulia apa yang terjadi.

Mathematics and siences of departemet :
Siapa yang bisa menafikan dari manfaat kami yang Mulia. Makanan , obat-obatan, bahan kimia, bahkan semuapengetahuan tentang alam ini adalah hasil kami yang mulia. Bagaimana ahli – ahli kimia kami dapat membunuh virus mematikan walaupun mungkin kerjasama dengan doctor of department. Tanpa kami semua department tidak dapat berdiri sendiri. Andaikan kami tidak ada yang mulia apa yang terjadi?

Social and economi of Departement :
Kami juga, Siapa yang dapat menafikan bahwa manfaat dari department kami yang mulia. Para pemimpin di negeri ini adalah hasil dari department kami. Bayangkan kalau department kami tidak ada, maka tidak ada juga yang memimpin negeri ini. Bisakah negeri ini jika tidak ada kami?

Languange of Departement :
Kami juga, Siapa yang dapat menafikan bahwa manfaat dari department kami yang mulia. Para ahli bahasa di negeri ini adalah hasil dari department kami. Bayangkan kalau department kami tidak ada, maka tidak ada bahasa di negeri ini. Bisakah negeri ini jika tidak ada kami?

Doctor of departemen :
Ah… yang mulia, Kami juga, Siapa yang dapat menafikan bahwa output dari department kami yang mulia. Kami adalah orang-orang yang akan menyembuhkan mereka semua. Tidak ada yang bisa diandalkan jika kita dalam keadaan sakit. Andaikan kami tidak ada maka apa yang terjadi yang mulia. Bisakah negeri ini jika tidak ada kami?

Knowledge and education of judge :
Kalian sama pentingnya saya tidak dapat menentukan mana yang pantas dari kalian jadi the king of department. Tapi aku melihat yang disudut sana, kenapa department itu tidak memberikan kesaksian. Dari department mana?

Education Of Departement:
Yang mulia mohon maaf kami persembahkan. Kami tidak ada bermaksud untuk berdiam diri. Bagaimana mungkin kami dapat ikut dalam bersaing untuk memperebutkan gelar “king of department”. Kami bukanlah seperti mereka. Dari dulu kalau ditanya pada anak-anak negeri ini, apa cita-citanya, pasti mereka menjawab jadi dokter, jadi insinyur dan diplomat? Jarang ada yang mengatakan jadi guru
Peminat kami dianggap bukanlah orang-orang yang pintar, malah department kami selalu dijadikan alternative kedua jika tidak lulus pada yang pertama. Dan yang pertama itu adalah dari department mereka semua yang mulia.
Tempat kami untuk belajar bukanlah tempat yang mewah seperti mereka, malah kampus-kampus kami hanyalah kampus kecil yang selalu tidak disejajarkan pada kampus mereka. Ketika ada yang bertanya, kuliah dimana? Ketika kami sebutkan, mereka akan selalu membandingkan dengan department yang lain.
Output kami bukanlah orang-orang dari kelas atas yang mulia, walaupun ada yang masuk dalam kelas itu, tapi itu hanyalah 1% dari seluruh output-output kami. Kami hanyalah guru-guru yang terkadang harus mencari makan diluar jam kami bekerja. Sekarang aja, nasib kami telah sedikit membaik, ketika pemerintah telah memperhatikan kesejahteraan kami. Orang-orang sedikit tidak meremehkan kami.
Malah orang-orang yang didepartement kami terkadang tidak membanggakan departementnya, siapa yang bisa menafikan seseorang ditanya, apa kerjaannya? Pasti mereka menjawab dokter, ilmuwan, politikus dengan suara lantang. Tapi ketika kami yang ditanya, dengan suara lirih dan malu-malu untuk menjawab “guru”, yang seakan-akan tidak punya kebanggaan,
Tapi yang mulia, walaupun itu semua tidak dapat kami banggakan. Kami cukup berbangga hati dengan kegunaan dan manfaat kami. Tidakkan ada orang-orang dari semua department, jika kami tidak ada. Tidak tahu apakah mereka dapat menafikan keberadaan kami. Keberadaan seorang guru yang telah mengantarkan mereka menuju department-departement yang mereka banggakan itu. Yang telah memberkan ilmu pengetahuan kepada mereka sehingga dapat menjadi seperti sekarang. Yang telah mendidik mereka sehingga seperti sekarang. Maka kami dapat katakan, mereka ada karena kami.
tapi ketika mereka tidak mengingat jasa-jasa kami, itu tidaklah mengapa bagi kami. Atau mereka meremehkan dan mengangap hina pada department kami juga tidak masalah. Karena inilah reaita kehidupan kami, kami tidak ingin mendapatkan “king of department” atau apapun yang mulia. karena cukuplah manfaat itu yang dapat kami banggakan bagi kami, kami tidak meminta balasannya, hanya itu yang dapat menjadi kebanggan kami…

Knowledge and education of judge :
Hmmmm… saya juga ada karena anda education of departement. Bagaimana itu bias saya nafikan…

Tehnic of Departement:
Kami tidak dapat menafikan itu yang mulia. Bagaimana kami bisa seperti ini jika tidak ada education of departemen. Pantaskah kami disebut king of department? Sepertinya tidak…

Mathematics and siences of departemet :
Kami juga tidak dapat menafikan itu yang mulia. Bagaimana kami bias seperti ini jika tidak ada education of departemen. Pantaskah kami disebut king of department? Sepertinya tidak…

Social and economi of Departement :
Walaupun kami yang paling sering dimarahi oleh guru-guru kami. Tapi bagaimana dapat menafikan itu yang mulia. Kami tidak dapt bahwa mereka yang telah mengantarkan kami menuju seperti sekarang. Bagaimana kami bisa seperti ini jika tidak ada education of departemen. Pantaskah kami disebut king of department? Sepertinya tidak…

Languange of Departement :
Kami tidak dapat menafikan itu yang mulia. Bagaimana kami bisa seperti ini jika tidak ada education of departemen. Pantaskah kami disebut king of department? Sepertinya tidak…

Doctor of departemen :
Kami tidak dapat menafikan itu yang mulia. Bagaimana kami bias seperti ini jika tidak ada education of departemen. Kami masih ingat kasih sayang seorang guru pada kami. Pantaskah kami disebut king of department? Sepertinya tidak…

Knowledge and education of judge :
Hmmmm… jadi setuju kalau education of department kita jadikan “King of Departement”?

Tehnic of Departement , Mathematics and siences of departemet, Social of Departement , Doctor of departemen :
Kami setuju yang mulia…
Knowledge and education of judge :
Baik saya akan membacakan keputusan. Dengan ini kami memutuskan education of department adalah “King of Departement”


Administrasi department of Knowledge And Education Court Of Justice :
Kita akan memasuki kasus yang kedua , kasus “king of Science”

Knowledge and education of judge :
Baik kita masuk kekasus yang kedua, silahkan hadirkan mereka semua kedalam. ini mungkin sama seperti kasus yang pertama.

Administrasi department of Knowledge And Education Court Of Justice :
Ini kasus antara ilmu pengetahuan yang mulia, fisika, biologi, kimia, dan matematika, social dan bahasa yang mulia

Fisika :
Maaf yang mulia, kami hanyalah mau mengatakan, semua yang ada dialam ini adalah bagian kami. Setiap lini alam tidak ada yang liput dari kami. Jadi wajar kalau kami dapat menjadi “king of siences”

Biologi :
Bagaimana bisa seperti itu yang mulia, kami juga bisa mengatakan alam ini tidak luput dari kami, semua mahkluk hidup adalah bagian kami. Bukankah alam ini dipenuhi oleh yang kami liput? . Jadi wajar kalau kami dapat menjadi “king of siences”

Kimia :
Yang mulia, kami juga bisa mengatakan alam ini tidak luput dari kami, semua unsure alam adalah bagian kami. Bukankah alam ini dipenuhi oleh unsur – unsur yang kami liput, air, udara, dan semua unsur yang membangun dunia ini adalah wilayah liputan kami? . Jadi wajar kalau kami dapat menjadi “king of siences”

Social :
Wah kalau gitu kami yang bisa dianggap “king of siences” yang mulia. Semua lini masyarakatyang terkecil, sampai Negara dan bangsa dan dunia menjadi liputan kami. Bukankah yang paling penting adalah kehidupan orang-orangnya. Itu wilayah liputan kami.

Bahasa :
Wah tidak yang mulia. Coba bayangkan yang mulia kalau tidak ada kami, tidak akan bermakna semua yang ada. Tidak ada yang bisa memberikan makna. Bukankah kata-kata, kalimat dan komunikasi yang selama ini kalian pakai adalah bagian yang kami liput. Bayangkan jika tidak ada kami. Jadi wajar kalau kami dapat diaktakan “king of siences”

Matematika :
Kami tidak dapat mengatakan apa-apa yang mulia.

Knowledge and education of judge :
Wah kalau dilihat, semua sangat penting.Baik saya akan bertanya pada department yang ada. Mereka pasti memakai kamu semua. Kepada department silahkan memberikan kesaksian yang benar.

Tehnic of Departement:
Kami dibangun dari ilmu fisika yang mulia, tapi bagi kami jika tidak ada bahasa dan matematika kami juga tidak bermakna. Misalnya kami ingin memperkirakan berapa jarak, kami memakai matematika dan memaknainya dengan bahasa. Kami menjadi saksi matematika dan bahasa adalah bagian yang terpenting dalam membangun alam ini.

Mathematics and siences of departemet :
Kami dibangun dari ilmu matematika dan kimia juga fisika yang mulia, tapi bagi kami jika tidak ada bahasa. Semua tidak dapat kami maknainya jika tanpa bahasa. Kami menjadi saksi bahasa adalah bagian yang terpenting dalam membangun alam ini.

Social of Departement :
Kami dibangun dari ilmu sosial yang mulia, tapi bagi kami jika tidak ada bahasa dan matematika kami juga tidak bermakna. Misalnya kami ingin memperkirakan berapa jumlah penduduk, kami memakai matematika dan memaknainya dengan bahasa. Kami menjadi saksi matematika dan bahasa adalah bagian yang terpenting dalam membangun alam ini.

Doctor of departement :
Kami dibangun dari ilmu biologi yang mulia , tapi bagi kami jika tidak ada bahasa dan matematika kami juga tidak bermakna. Misalnya kami ingin memperkirakan berapa obat , kami memakai matematika dan memaknainya dengan bahasa. Kami menjadi saksi matematika dan bahasa adalah bagian yang terpenting dalam membangun alam ini.

Languange of departement:
Kami dibangun dari ilmu bahasa yang mulia , fungsi kami adalah memaknai semua yang ada. Maka tanpa bahasa semuanya tidak bermakna tapi bahasa juga memakai simbol-simbol matematika. Kami menjadi saksi matematika dan bahasa adalah bagian yang terpenting dalam membangun alam ini.

Knowledge and education of judge :
Baik-baik..bagaimana para siences apakah kalian mengakui itu semua?

Fisika :
Ya yang mulia kami mengakui itu semua. Dalam diri kami ada matematika dan bahasa. Kami tidak dapat berdiri tanpa mereka.

Biologi :
Ya yang mulia kami mengakui itu semua. Dalam diri kami ada matematika dan bahasa. Kami tidak dapat berdiri tanpa mereka.

Kimia :
Ya yang mulia kami mengakui itu semua. Dalam diri kami ada matematika dan bahasa. Kami tidak dapat berdiri tanpa mereka.

Social :
Ya yang mulia kami mengakui itu semua. Dalam diri kami ada matematika dan bahasa. Kami tidak dapat berdiri tanpa mereka.

Bahasa :
Ya yang mulia kami mengakui itu semua. Dalam diri kami ada matematika dan bahasa. Kami tidak dapat berdiri tanpa matematika.

Matematika :
Ya yang mulia kami mengakui itu semua. Dalam diri kami ada matematika dan bahasa. Kami tidak dapat berdiri tanpa bahasa .

Knowledge and education of judge :
Baik berarti ada dua yang menjadibagian penting. Bahasa dan Matematika. Bagaimana akan menentukan yang menjadi ‘king of siences”? saya akan meminta para departeman mana yang paling memberi peran dibumi ini? Kamu harus memberi kesaksian yang benar.

Tehnic of Departement:
Kami tidak bisa menyatakan mana yang memberi peran paling banyak yang mulia. Karena setiap dari hasil penelitian kami dialam ini penuh dengan matematika dan bahasa. Transportasi dapat berjalan karena matematika dan kami dapat meaknai itu dengan bahasa. Listrik ada karena ada matematika dan kami memaknainya dengan bahasa. Kami bingung kalau yang mulia menyuruh kami memilih mana yang paling berperan? Semua yang ada dialam ada matematika dan harus dimaknai oleh bahasa.

Mathematics and siences of departemet :
Kami tidak bisa menyatakan mana yang memberi peran paling banyak yang mulia. Karena setiap dari hasil penelitian kami di alam ini penuh dengan matematika dan bahasa. Unsur yang kami teliti juga tidak dapat kami maknai dengan matematika dan bahasa. Malah mereka berdampingan membangun unsure-unsur itu. Misalnya O2, H2O. Semua ada karena bahasa dan matematika. Kami bingung kalau yang mulia menyuruh kami memilih mana yang paling berperan? Semua yang ada dialam ada matematika dan harus dimaknai oleh bahasa.

Social of Departement :
Kami tidak bisa menyatakan mana yang memberi peran paling banyak yang mulia. Karena setiap dari wilayah kami ini penuh dengan matematika dan bahasa. Setiap lini masyarakat pasti memakai matematika dan bahasa. Contohnya dari lini masyarakat yang terkecil seperti dipasar. Andaikan bahasa dan matematika tidak ada maka semau tidak aka nada. semua ada karena bahasa dan matematika. Kami bingung kalau yang mulia menyuruh kami memilih mana yang paling berperan? Semua yang ada dialam ada matematika dan harus dimaknai oleh bahasa.

Doctor of departemen :
Sama yang mulia, kami tidak bisa menyatakan mana yang memberi peran paling banyak yang mulia. Karena setiap dari hasil penelitian kami dialam ini penuh dengan matematika dan bahasa. Kami tidak dapat memperkirakan apapun jika tidak ada matematika dan kami tidak dapat memaknai apaun jika tidak ada bahasa. Kami bingung kalau yang mulia menyuruh kami memilih mana yang paling berperan? Semua yang ada dialam ada matematika dan harus dimaknai oleh bahasa.

Languange of departement:
Saya juga bersaksi seperti itu yang mulia. kami tidak bisa menyatakan mana yang memberi peran paling banyak. Tapi ada kelebihan dari matematika yang mulia. Mereka telah memberikan makna tanpa harus terikat ruang dan waktu. Ini terjadi karena mereka telah ada kesepakatan dengan simbol sedangkan bahasa tidak. Saya beri contoh., berapa banyak bahasa didunia ini, yang terkadang tidak dimengerti oelh yang lainnya. Bangsa spanyol tidak mengerti dengan bahasa Indonesia. Bahasa kami terikat ruang dan waktu. Ini tidak dengan matematika, mereka telah mempunyai kesepakatan bahwa symbol 1ini adalah satu, wahid dan one yang dimengerti oleh siapapun.
Bahkan orang yang tidak paham dengan bahasa terkadang menggunakan simbol matematika. Misalnya yang terjadi di pasar Beringharjo. Turis-turis dari berbagai bangsa yang ingin membeli cukup menunjukkan barangnya dan penjual akan menuliskan pada kertas dengan simbol matematika. Bukan dengan bahasa. Ini membuktikan bahwa matematika telah lebih dari bahasa.

Knowledge and education of judge :
Benarkah itu bahasa?

Bahasa :
Benar yang mulia itu saya akui itu. Saya tidak menafikannya

Knowledge and education of judge :
Kalau begitu kita akan mengatakan bahwa matematika adalah “King of Siences”. Bagaimana semua setuju.

Fisika :
Ya yang mulia kami setuju

Biologi :
Ya yang mulia kami setuju

Kimia :
Ya yang mulia kami setuju

Social :
Ya yang mulia kami setuju

Bahasa :
Ya yang mulia kami setuju

Tehnic of Departement , Mathematics and siences of departemet, Social of Departement , Doctor of departemen dan para Hadirin semuanya :
Setuju.. yang mulia

Knowledge and education of judge :
Kalau begitu saya akan memutuskan bahwa matematika adalah “King of Siences”

Matematika :
Yang mulia mohon maaf kami persembahkan. Kami bukan mau mengingkari semua itu, tapi kami merasa tidak pantas dianggap “King of Siences”. Karena setiap sience sesungguhnya berdiri dari diri sendirinya bukan karena ada kami. Misalnya fisika, dia ada karena dirinya, bukan karena ada kami. Kami bukanlah yang utama dalam fisika itu. Tapi kami berintegrasi sebagai pelengkap dalam setiap sience.
Apakah sebuah keadilan seorang tamu yang datang pada suatu wilayah tiba-tiba diangkat menjadi raja dari wilayah itu? Kami pikir itu bukanlah suatu yang adil.
Kami hanyalah penyedia atau yang melayani setiap pengetahuan, dan pelayan dan penyedia itu bukanlah tugas seorang raja, karena tugas seorang raja adalah memimpin. Biarlah semua pengetahuan menjadi raja pada bidangnya masing-masing, kami lebih bisa dianggap sebagai “Queen of Siences” yang menyediakan dan yang menjadi pelayan raja untuk melaksanakan tugasnya. Kami menganggap inilah sebuah keadilan yang mulia.
Sekali lagi kami mohon maaf ata semua kelancangan ini. Saya mohon pertimbangannya.

Knowledge and education of judge :
Hmmmm… saya pikir itu adalah alas an yang tepat

Matematika :
Kami persembahkan maaf yang mulia. Kami berpikir itu adalah yang lebih tepat

Fisika :

Ya kami pikir itu juga lebih tepat

Biologi :
Ya kami pikir itu juga lebih tepat

Kimia :
Ya kami pikir itu juga lebih tepat

Social :
Ya kami pikir itu juga lebih tepat

Bahasa :
Ya kami pikir itu juga lebih tepat

Hadirin semuanya :
Setuju.. yang mulia

Tehnic of Departement , Mathematics and siences of departemet, Social of Departement , Doctor of departemen :
Kami setuju yang mulia…

Knowledge and education of judge :
Baik saya akan membacakan keputusan. Dengan ini kami memutuskan Matematika adalah “Queen of Departement”

Administrasi department of Knowledge And Education Court Of Justice :
Sidang hari ini telah selesai dilaksanakan, dengan putusan, The king of department adalah education department dan “Queen of sience” adalah matematika.
Kepada hadirin diharapkan untuk berdiri karena Knowledge and education of judge akan meninggalkan ruangan…


NB :
Untuk teman – teman dari pendidikan matematika berbagga hatilah karena kita adalah King and Queennya. Thanksss… Peace and love in the world

MASA DEPAN DUNIA

Aku tidak mengerti ini bisa dianggap puisi, cerpen atau apa? Yang aku tau, pada tulisan berangkai ini, aku hanya ingin mencurahkan realitas kehidupan. Pada tulisan ini ada 3 bagan kehidupan berbeda fatalisme (F), Vitalisme (V) dan Aku (A) (tuk pak Marsigit, terimakasih telah mengenalkan istilah – istilah ini ). Semoga semua ada maknanya…

Aku, Fatalisme, Vitalisme berbicara tentang dunia

F : Aku adalah kehendak Tuhanku
V : Aku adalah kehendak ilmu pengetahuanku
A : (diam tidak mengetahui siapa aku )

F : aku hidup karena Tuhanku
V : aku hidup karena ilmu pengetahuanku
A : aku tidak mengerti hidup karena siapa, yang kau tahu aku ada karena ada ibu-ayahku, ayah-ibuku ada karena ada ayah-ibunya ayah-ibunya diriku, aku tidak mengerti aku generasi berapa dari Adam

F : Aku bisa bernafas karena TUhanku
V : aku bisa bernafas karena ilmu sainsku
A ; aku tidak mengetahui mengapa aku bisa bernafas, yang aku tahu karena ada proses pernafasan dan udara dikehidupanku

F : Hidupku indah karena ada Tuhanku
V: Hidupku indah karena pengetahuan sainsku
A: aku tidak mengetahui hdiupku indah atau tidak karena selalu ada yang lebih indah jika aku melihat hidup pada makna disekilingku

F : Inilah duniaku dengan Tuhanku
V : Inilah Duniaku dengan ilmuku
A : ( hanya diam tidak mengerti duniaku dengan siapa)


Aku, Fatalisme, Vitalisme Pada Ujung Jurang Perbedaan

F: kita sungguh berbeda
V : yah kita sungguh berbeda
A: aku tidak merasa kita berbeda

F dan V : Bagaimana tidak coba kau lihat perbedaan kami?
A : itu antara kalian berdua, jangan mengatakan kita. Karena aku akan terlibat jika kalian mengataan kita.

F: Perbedaan itu membuat aku tidak bisa bersandar pada tubuhmu V
V : Perbedaan itu membuat kau tidak bisa bersandar pada tubuhmu F
A : tunggu aku masih bisa bersandar pada tubuhmu F dan aku juga bisa bersandar pada tubuhmu V

F : hanya kau A yang dapat bersandar padaku tapi tidak dengan V
V : hanya kau A yang dapat bersandar padaku tapi tidak dengan F
A : Kenapa hanya aku? Kenapa engkau V dan F tidak dapat melakukannya?

F : kau harus mengerti A, V adalah haram bagiku
V : kau harus mengerti A, F adalah penyakit bagiku
A : Mengapa seperti itu? Bukankah aku adalah sahabatmu F? dan aku sahabatmu V? Mengapa kamu F tidak dapat jadi sahabat bagi V, dan kenapa kamu V tidak dapat menjadi sahabat bagi F?

F DAN V : Kami tidak dapat bersahabat A
A : (aku diam menangis kenapa sahabatku tidak dapat bersahabat bagi sahabatku)

F DAN V : Kami tidak dapat hidup bersama A, walaupun kami merasa engkau adalah bagian hidup kami
A : ( aku diam menangis kenapa hidupku tidak dapat hidup bagi hidupku )


Aku, Fatalisme, Vitalisme dalam Pertentangan Kehidupan

A : ( hanya dapat menangis, kusandar kan diri pada bahu F yang coba menghiburku)
F : Sudahlah A kami hanya berbeda yang tidak mungkin bersatu
V : ( berada pada sudut yang jauh )

A : ( hanya dapat menangis, kusandar kan diri pada bahu V yang coba menghiburku)
V : Sudahlah A kami hanya berbeda yang tidak mungkin bersatu
F : ( berada pada sudut yang jauh )

A : sahabatku, kalian dapat memeluk aku dan kita dapat bersatu
F : Tidak
V : Tidak

A : Mengapa?
F : aku akan menjauh darimu A jika engkau bersandar pada tubuh V
A : Mengapa?
F : karena dia adalah haram bagiku, kamu tahu A aku harus menyamak tubuhku 7x dengan tanah jika aku bersentuhan dengannya.
A : Samakah dia seperti babi dan anjing?
F : yah A, Tuhanku mengatakan seperti itu. Karena tidak karena mu A aku telah membunuhnya. Karena darahnya halal untuk aku. Aku takut A terlalu banyak najis yang berkeliaran didekatku

A : Mengapa?
F : aku akan menjauh darimu A jika engkau bersandar pada tubuh F
A : Mengapa?
F : karena dia adalah penyakit bagi pikiranku, kamu tahu A aku harus memeranginya karena dia adalah yang tidak pernah menggunakan otaknya. Bukankah manusia seperti itu tidak berguna bagi kehidupan?
A: Samakah dia seperti sampah dan kotoran?
F : yah A, sampah dan kotoran yang harus dibuang dari kehidupan ini. Kamu tahu A bagaimana sampah dan kototran jika menumpuk. Penyakit, ya dia adalah penyakit yang harus disingkirkan.

F : kamu tahu A, aku sangat membenci v, karena dia mengacaukan duniaku dengan dogma – dogma atheisnya, Dia mengajak dan menyesatkan kaumku. Sungguh dia adalah manusia yang tidak mempunyai makna hidup.
A : (Diam karena aku tidak tahu apakah F kebenaran pada diriku )

V : kamu tahu A, aku sangat membenci F, karena dia mengacaukan duniakku dengan dogma-dogma Tuhannya, Dia mengajak dan membodohkan pikiran kaumku. Sungguh dia adalah manusia yang bodoh, tidak pernah menggunakan otaknya.
A : (Diam karena aku tidak tahu apakah V adalah kebenaran pada diriku )

F : dia tidak mempercayai Tuhanku
V: dia tidak mempercayai ilmu pengetahuanku
A: aku tidak tahu harus memercayai siapa?

F : Sudahlah A tidak perlu untuk mendamaikan kami lagi, kami memang berbeda dan tidak dapat hidup berdampingan
A : yah mungkin F…

V: Sudahlah A tidak perlu untuk berusaha menyatukan kami lagi kami memang berbeda dan tidak dapat hidup bersama
A : yah mungkin V…

F dan V : ini adalah akhir semuanya A
A : yah ini akhir dari kita


Aku, Fatalisme, Vitalisme dalam Kesepakatan Perbedaan
V: kita mempunyai dunia yang berbeda
F: ya aku ingin dunia kita tidak bersatu
A : bagaimana mungkin, kitakan ada pada satu ruang dan waktu?

V: kita akan membagi dunia
F : dunia akan kita bagi dua
A ; kalau begitu bagaimana dengan aku

V : kamu dapat mengikuti A
F : kamu dapat bersamaku A
A : Bagaimana mungkin aku dapat membagi diriku pada dunia yang berbeda

V : kamu harus mengikutiku A, karena aku tahu ada diriku dalam dirimu
F : Kamu harus bersamaku A, karena aku tahu ada diriku dalam dirimu
A : kalian sudah tahu karena aku adalah sahabat bagi dirimu, bagaimana aku dapat memilihmu

V : A, kamu harus memilih
F : A, kamu harus menentukan akan ikut dengan siapa
A : aku memutuskan, aku tidak ikut dengan siapapun

V: jadi dunia ini kan kita bagi 3
F : yah aku sepakat
A : mungkin itu jalan yang terbaik. Karena dengan seperti ini aku akan dapat bertemu dengan mu berdua. Kita akan bersatu diduniaku

V : aku setuju A karena suatu saat aku akan merindukanmu
F : aku setuju A karena aku suatu saat akan ingin sekali bertemu denganmu
A : yah ini mungkin jalan yang terbaik buat aku, kamu dan kita

V: kita tidak boleh melewati setiap dunia
F:kita tidak boleh mengganggu setiap dunia
A : yah kita hanya hidup pada dunia kita masing-masing

F : aku akan membangun dunia ini dengan kehendak Tuhanku
V : aku akan membangun dunia ini dengan kehendak pengetahuan sains ku
A : (Diam, karena tidak tahu membangun dunia ini dengan apa?)


Dunia – Dunia Kami

Dunia F : Jika saja bukan karena keridhaan-Mu, Apa yang dapat dilakukan oleh manusia yang seperti debu ini dengan Cinta-Mu? (Jalaluddin Rumi, Disebabkan Ridha-Nya )
Dunia V : aku berada dalam pengetahuanku, menjadi orang tertinggi dennga sainsku. Siapakah yang dapat mengalahkan aku?
Dunia A : Duniaku nyanyian sepi, tidak ada nafas dalam duniaku

Dunia F : Kebenaran sepenuhnya bersemayam di dalam hakekat,Tapi orang dungu mencarinya di dalam kenampakan. (Jalaluddin Rumi, Letak Kebenaran)
Dunia V : Kebenaran dalam ilmu pengetahuanku, tidak ada yang benar karena pikiranku berbeda dengan pikirannya.
Dunia A : aku tidak tahu darimana kebenaran akan kuambil.


A dan F ( pertemuan 1 )

F : Bagaimana keadaanmu teman, aku berkunjung karena aku merindukanmu?
A : aku baik-baik saja, walaupun terkadang terasing dalam kedirianku, aku juga merindukanmu, bagaimana juga denganmu dan duniamu?
F : Negeriku negeri yang nyaman. Tidak ada seperti diduniamu. Semua berjalan dengan seragam keteraturan yang menenangkan. Walaupun baru-baru ini negeriku dilanda bencana, virus telah menewaskan ternak dan kaumku
A: bukankah kalian dapat mencari penyebabnya
F : penyebabnya hanya karena itulah kehendak Tuhanku
A : tidak kamu dapat mencegahnya, setidaknya kamu dapat mengurangi kehilangan kaummu dan mencegah virus itu tersebar luas.
F : A, kamu telah terkontaminasi oleh V, bagaimana dengan duniamu?
A : Duniaku dunia kontradiksi, aku memunculkanmu dan memunculkan V. tapi duniaku hancur karena kontradiksi itu menyebabkan pertengkaran yang menghancurkan seluruh duniaku.
F : Sudah aku katakan, kami tidak dapat disatukan
A : Siapa yang harus aku bunuh pada duniaku? Tidak aku tidak dapat melakukannya. Karena Engkau adalah sahabatku dan dia juga sahabatku.
F : Sudahlah aku akan pulang,
A : Selamat jalan F, Aku akan selalu merindukanmu


A dan V ( pertemuan 1 )

V : Bagaimana keadaanmu teman, aku berkunjung karena aku merindukanmu?
A : aku baik-baik saja, walaupun terkadang terasing dalam kedirianku, aku juga merindukanmu, bagaimana juga denganmu dan duniamu?
V : Duniaku menjadi dunia terhebat, tidak ada kematian dalam duniaku, karena setiap kematian dari kaumku akan aku hidupkan dengan kemajuan Kloning pengetahuan sainsku
A: Bukankah itu tidak mungkin
V : Tidak ada yang tidak mungkin dalam duniaku, karena pengetahuanku memungkinkan hal yang tidak ada menjadi ada
A : bukankah kematian sunnatullah
V : A, kamu telah terkontaminasi oleh F, bagaimana dengan duniamu?
A : Duniaku dunia kontradiksi, aku memunculkanmu dan memunculkan F. tapi duniaku hancur karena kontradiksi itu menyebabkan pertengkaran yang menghancurkan seluruh duniaku.
V : Sudah aku katakan, kami tidak dapat disatukan
A : Siapa yang harus aku bunuh pada duniaku? Tidak aku tidak dapat melakukannya. Karena Engkau adalah sahabatku dan dia juga sahabatku.
V : Sudahlah aku akan pulang,
A : Selamat jalan V, Aku akan selalu merindukanmu


A dan F ( pertemuan 2 )

F : aku berkunjung lagi A, karena aku merindukanmu dan aku ingi berbagi kisah padamu. Bagaimana kabarmu?
A : aku baik-baik saja, masih terasa terasing dalam kedirianku, walaupun keterasingan dalam kedirianku telah berkurang, aku juga merindukanmu, bagaimana dengan duniamu?
F : duniaku semakin sepi, virus telah hampir memusnahkan kaumku
A: aku akan meminta v untuk membantumu
F : tidak ini adalah kehendak Tuhanku, hanya padaNya aku memohon bantuan.
A : kamu harus dapat mencegahnya, aku tidak mau kamu sendiri dalam duniamu karena kehilangan semua kaummu
F : Sudahlah A, bencana ini akan berakhir jika Tuhanku mau mengakhirinya. Oh ya aku lupa menanyakan duniamu?
A : Telah kukatakan duniaku adalah dunia kontradiksi, aku memunculkanmu dan memunculkan V. walaupun pertengkaran kontradiksi itu masih ada, tapi telah berkurang. Aku tidak tahu apa karena mereka kelelahan dengan pertengkaran, atau telah mengerti sedikit dengan perbedaan. Tapi yang aku tahu mereka telah sedikit mengibarkan memberikan seperempat bendera putih pada bendera hitamnya
F : Engkau masih berusaha menyatukan kami, hal mustahil yang akan ada A.
A : Mungkin aku salah, tapi aku tidak akan berhenti karena aku membutuhkan kau dan V dalam hidupku.
F : Sudahlah aku akan pulang,
A : Selamat jalan F, Aku akan selalu merindukanmu


A dan V ( pertemuan 2 )

V : aku berkunjung lagi A, karena aku merindukanmu dan aku ingi berbagi kisah padamu. Bagaimana kabarmu?
A : aku baik-baik saja, masih terasa terasing dalam kedirianku, walaupun keterasingan dalam kedirianku telah berkurang, aku juga merindukanmu, bagaimana dengan duniamu?
V: duniaku semakin sempit, tidak ada kematian yang ada hanya kehidupan. Aku kesepian ditengah keramaian. Pertengkaran kaumku semakin hebat, karena mereka terperangkap oleh kebenaran yang ada pada dirinya
A: aku akan meminta F untuk membantumu. Karena F selalu dapat menetramkan hati V
V : tidak hanya ilmu sainsku yang dapat menjawab semuanya. Aku tidak percaya padanya. Oh ya aku lupa menanyakan duniamu?
A : Telah kukatakan duniaku adalah dunia kontradiksi, aku memunculkanmu dan memunculkan V. walaupun pertengkaran kontradiksi itu masih ada, tapi telah berkurang. Aku tidak tahu apa karena mereka kelelahan dengan pertengkaran, atau telah mengerti sedikit dengan perbedaan. Tapi yang aku tahu mereka telah sedikit mengibarkan memberikan seperempat bendera putih pada bendera hitamnya
V : Engkau masih berusaha menyatukan kami, hal mustahil yang akan ada A.
A : Mungkin aku salah, tapi aku tidak akan berhenti karena aku membutuhkan kau dan V dalam hidupku.
V : Sudahlah aku akan pulang,
A : Selamat jalan F, Aku akan selalu merindukanmu


A, F dan V pada Dunia A

A : Selamat datang F, telah lama tidak bertemu. Aku sangat merindukanmu
F : Aku juga merindukanmu. Duniamu telah seperti dunia V. tidak ada lagi duniaku pada duniamu A.
A : Jangan salah F, kamu masih hidup pada duniaku.
F : Lihat itu, rumah sakit itu adalah ciri khas dunia V. kamu telah mendahului Tuhan pada kematian.
A : kamu salah F itu adalah salah satu usaha bukankah Tuhan menyuruh kita untuk berusaha.
F : kamu telah terkontaminasi V, A. Tapi duniamu sudah semakin baik, aku lihat tidak ada pertengkaran lagi seperti dahulu
A : Tidak F kontradiksi itu selalu ada dan akan tetap selau ada. Aku tidak dapat menghilangkannya pada duniaku yang kubangun dari perbedaan dirimu dan V
F : dapatkah engkau mengantarkan aku berjalan diduniamu, aku ingin mengetahui bagian diriku pada duniamu
A : maaf F, mungkin aku tidak bisa ikut bersamamu, tapi kalau kamu mau melihat duniaku akan kusuruh seorang kaumku mengantarkanmu. Kamu bisa melihat kalau diduniaku masih ada dirimu.


A : Selamat datang V, telah lama tidak bertemu. Aku sangat merindukanmu
V : Aku juga merindukanmu. Duniamu telah seperti dunia F. tidak ada lagi duniaku pada duniamu A.
A : Jangan salah V, kamu masih hidup pada duniaku.
V : Lihat itu, rumah ibadah itu adalah ciri khas dunia F. kamu telah membodohi dirimu dengan tunduk pada yang tidak ada
A : kamu salah V, Tuhan itu ada. Bukankah sesuatu yang ada akan mungkin ada jika penciptanya ada. Bumi ini ada karena ada yang menciptakan V
V : kamu telah terkontaminasi F, A. Tapi duniamu sudah semakin baik, aku lihat tidak ada pertengkaran lagi seperti dahulu
A : Tidak V kontradiksi itu selalu ada dan akan tetap selau ada. Aku tidak dapat menghilangkannya pada duniaku yang kubangun dari perbedaan dirimu dan F
V : dapatkah engkau mengantarkan aku berjalan diduniamu, aku ingin mengetahui bagian diriku pada duniamu
A : maaf V, mungkin aku tidak bisa ikut bersamamu, tapi kalau kamu mau melihat duniaku akan kusuruh seorang kaumku mengantarkanmu. Kamu bisa melihat diduniaku masih ada dirimu.


f : aku telah kembali temanku…
A : selamat kembali bagaimana perjalananmu
f : telah aku temui bahwa diriku masih ada pada duniamu

F dan V : kenapa ada dia disini..
A : karena aku tidak tahu harus memilih mana diantara kalian
F dan V : maksudmu
A : maaf F, aku tidak mengatakan pada mu bahwa V juga akan kemari. Karena aku tahu dirimu telah melewati perjalanan yang cukup panjang untuk menemui aku. Sedangkan V telah memberitahuku dari 2 hari kemarin untuk datang kemari. Ketika engkau disini, dia telah menuju kemari. Jadi Adilkah jika aku akan mengusir antara kalian berdua?


F : dengan apakah V memberitahumu? Dengan apakah V kemari? bukankah jarak antara duniaku keduniamu dan dunia V keduniamu sama?
A : aku dan v berkomunikasi lewat alat yang bernama telpon yang dapat mengirim sinyal suara kami walaupun dari jarak yang berjauhan. Bahkan ketika aku rindu dan kami tidak dapt bertemu, kami bisa bertatap muka dengan sebuah alat yang bernama computer dan bahkan telpon kami juga bisa melakukannya.
V: itu hanya dimengerti oleh aku dan A, tidak akan dimengerti oleh kamu F bahkan Tuhanmu itu
A : sudahlah aku tidak ingin kalian bertengkar di duniaku, mari kita duduk bersama. Aku akan membuatkan kalian teh
F dan V : jika ini tidak karena kamu A aku tidak akan melakukannya
A : (tersenyum dan berlalu)




A, F dan V Dimeja Pengakuan Pada Dunia A Mengenai Dunia (Pertemuan 1)


A : beginilah duniaku, selalu hidup dengan kontradiktif. Tapi aku sekarang merasa nyaman dengan kontradiktif itu. Aku tidak tahu kontradiktif itu lelah bertengkar atau kontradiktif itu bersatu menjadi satu hal yang baru. Tapi duniaku menjadi sangat lebih bermakna dari dahulu.
V : kontradiktif akan selalu ada dikehidupan. Engkau beruntung A, kontradiktif pada duniamu ada, karena engkau menyatukan yang beda. Pada duniaku kontradiktif itu ada karena dari satu yang sama. Aku selalu membangun duniaku dari pengetahuanku, ternyata pengetahuanku menciptakan suatu kebenaran-kebenaran baru. Kebenaran pada duniaku relative, tergantung pada kaumku yang mana. Akhirnya kami terperangkap oleh kebenaran setiap kaum.
F : kontradiktif selalu ada dikehidupan. Engkau beruntung A, kontradiktif pada duniamu ada, karena engkau menyatukan yang beda. Kontradiktif terjadi tidak pada kaumku, karena kami punya satu bahasa, perilaku, amarah dan suka. Semua kaumku sama seperti aku, tidak ada perbedaan. Tapi kontradiksi justru terjadi antara aku dan kehidupan. Terkadang aku menggugat, apakah ini kenyataan dari Tuhanku? Tapi aku selalu meyakinkan diri bahwa itulah kehendak Tuhanku .

A : aku ingin memberikan ini, ambilah telponlah aku jika engkau mau kemari
F : tidak ini adalah yang haram padaku
A : aku telah mentelaah semua di kitab, tidak ada yang haram pada barang ini. aku ingin kita dapat berbicara setiap saat. Karena aku membutuhkanmu sahabat.
V : (hanya tersenyum..merasa kemenangan)
A : Aku ingin memberikanmu buku LaTahdzan ini, bacalah ketika engkau gundah
V : Engkau ingin meracuni pemikiranku
A : Tidak ada yang bisa meracuni pemikiranmu, karena engkau lebih tahu pemikiranku. Bukankah pengetahunamu melebihi pengetahuanku. Aku tidak ingin kamu gundah sahabat, karena gundahmu menjadi gundahku juga.
F : (hanya tersenyum..merasa kemenangan)


V : aku ingin memberikanmu obat ini, aku tahu dari A duniamu dilanda penyakit. Mungkin ini bisa membantu
F : Engkau ingin memberiku sesuatu yang haram? Kamu ingin merusak duniaku? Tidak aku tidak akan menerimanya
A : Jangan kau menolaknya, jika kau tidak mau buanglah ditengah jalan

F : aku ingin memberimu kitab ini, aku tahu duniamu dilanda kegelisahan jiwa. Ini adalah obat untuk jiwa
V : Engkau ingin menggoyahkan pemikiranku? Kamu ingin merusak duniaku? Tidak aku tidak akan menerimanya
A : Jangan kau menolaknya, jika kau tidak mau buanglah ditengah jalan


A : mungkin itulah dunia kita
V : itulah duniamu
F : itulah duniaku


Dunia F

F : aku adalah orang yang berdosa, aku telah memakai obat V untuk kaumku. Walaupun kaumku selamat, tapi aku berdosa padaMu Tuhan. Aku telah menduakanMU.

AKu terbang bersama sayap RabbaniMu
Yang menuntun ku pada duniaMu
Rohku, ragaku tidak akan berpisah dariMU Tuhan
Desah nafas ini hanyalah desahan syukurku kepadaMu
Hidupku hanyalah diriMu
Hari ini aku hamba bersaksi Tuhan..
Bahwa dalam hatiku ternyata telah terselip rasa kuasaMu kalah dengan kuasa manusia, dosakah aku?
Aku sembahkan dosa-dosa yang kukumpulkan yang menghimpit jiwaku..
aku tidak tahan lagi Tuhan, melihat dunia memenuhi dengan dosaku
Tuhan akulah makhluk berdosa
Tuhan telah kusangsikan kuasaMU
Telah kunistakan kemampuanMu
Dengan hanya kepercayaanku kepada manusia
Aku telah melihat semua isi duniaku adalah dosaku Tuhan
Hukum diri ini Tuhanku, tapi jangan Kau hukum aku dengan pemisahan diriMu dariku


Dunia V

V : aku telah mendustai pengetahuanku, aku terjebak dengan buku ini. kenapa aku percaya buku ini?

Pengetahuan adalah dewaku
Yang menuntun aku dalam kehidupan, apa yang tidak bias kubuat dengan pengetahuan ini
Tuhan yang kau katakan dapat menghidupkan dan mematikan
Telah kukalahkan dengan pengetahuanku
“Coba Tanya Tuhanmu” Dia dapat mematikan orang, tapi ternyata dpat ku hidupkan lagi dengan kloningku
Dia membuat siklus alam,tapi pengetahuanku menaklukkan siklus alamNya
Aku bisa buat hujan dikala musim panas dan membuat panas dikala musim hujan
Aku telah menanam pohon diatas tebalnya es, aku telah menaklukkanMu Tuhan
Tapi aku tidak dapat menaklukkan kesepian dan kegundahan hati ini
Tapi pengetahuanku..
Kenapa Pententraman hatiku tidak pada pengetahuanku


A, F dan V Dimeja Pengakuan Pada Dunia A Mengenai Dunia (Pertemuan 2)

F : aku terasing pada duniaku
V : aku terasing pada duniaku
A : karena engku telah memenjarakan Tuhan pada ruang dan waktumu
mengapa hati begitu terasing dalam dua dunia? Itu disebabkan Tuhan Yang Tanpa Ruang, Kita lemparkan menjadi terbatasi ruang. ( Jalaluddin Rumi , Keterasingan di Dunia)


F : mengapa aku mempercayai mu V dan mendustakan Tuhanku
V : mengapa aku mempercayai mu F dan mendustakan Pengetahuanku
A : karena sesungguhnya Tuhan hadir dalam tiap gerakmu dan Tuhan hadir pada tiap ilmumu
Tuhan berada dimana-mana. Ia juga hadir dalam tiap gerak. Namun Tuhan tidak bisa ditunjuk dengan ini dan itu. Sebab wajah-Nya terpantul dalam keseluruhan ruang. Walaupun sebenarnya Tuhan itu mengatasi ruang. (Jalaluddin Rumi, Tuhan Hadir dalam Tiap Gerak)

F : kenapa dengan hatiku merasakan tentram jika ada sainsmu V
V : kenapa dengan hatiku merasakan tentram jika ada Tuhanmu F
A : karena untuk mencapai ketentraman hati adalah dengan kesucian hati. Jadikanlah Tuhan disetiap lini hidupmu.
Di manapun, jalan untuk mencapai kesucian hatiialah melalui kerendahan hati.Maka dia akan sampai pada jawaban “Ya” dalam pertanyaan Bukankah Aku Tuhanmu? . ( Jalaluddin Rumi, Kesucian Hati )

F : aku tidak mau mengakuimu V, engkau telah membuat kau tersesat
V : aku tidak mau mengakuimu F, engkau telah membuat kau tersesat
A : semua yang terjadi di alam memiliki makna
Jangan kau seperti iblis, Hanya melihat air dan lumpur ketika memandang Adam. Lihatlah di balik lumpur, Beratus-ratus ribu taman yang indah! (. ( Jalaluddin Rumi, Lihatlah yang Terdalam )

F : ini hanya dusta, aku akan membangun masa duniaku dengan Tuhanku
V : ini hanya dusta, aku akan membangun masa duniaku dengan pengetahuanku
A : kalian telah bisa mengambil ikhtibar, aku akan membangun duniaku. Dunia mungkin yang kubangun dengan kedua perbedaan kalian, tapi aku tidak akan membangun masa depan duniaku dengan keegoan kalian juga

F dan V : yah A duniamu ternyata lebih indah,
A : jangan katakan hal itu karena membangun duniaku tidak semudah yang kubayangkan. Sesungguhnya dunia ini hanya dalam pikiranmu. Kau akan membangun dunia dengan yang ada dipikiranmu.

Referensi :
Pemikiranku dan catatan puisi sufi ayahku